15 Contoh Peribahasa 'Nono Niha' yang Sering Diucapkan Orangtua Zaman Dulu

Peribahasa bahasa daerah Nias
Upacara adat pernikahan suku Nias

Gunungsitoli, Mado Zebua -- Peribahasa atau pepatah dalam bahasa Nias disebut Amaedola. Untuk menyampaikan Nasihat ataupun melakukan pembicaraan adat-istidat, maka orang Nias memperlukan yang namanya amaedola ini.

Mendengar Amaedola begitu tenang rasanya. Kebijakan serasa mengelilingi kita plus ditambah gaya bahasa dan intonasi para orangtua zaman dulu, membuat kita yang mendengarnya seolah telah terbuka pikiran untuk mengenal filsafah kehidupan.

Kalau kamu tertarik mengenai amaedola ini, maka kamu harus tau pula beberapa contohnya. Berikut ini akan dibahas mengenai 15 contoh peribahasa Ono Niha yang sering diucapkan orangtua zaman dulu. Namun sebelum itu, sebaiknya kamu menyimak beberapa hal penting di bawah ini.

Mengenal Amaedola 

Seperti yang telah dijelaskan di atas tadi, Amaedola merupakan peribahasa atau pepatah dari suku nias, yang berisi nasihat ataupun larangan yang dijadikan sebagai pelajaran dalam hidup.

Anak-anak Nias (Ono Niha) pada zaman dulu sering mendengar kalimat bijak ini dari orangtuanya. Hal ini menunjukkan bahwa keluargalah yang harus menjadi lembaga pertama dan utama dalam mengajarkan tingkah laku anak-anaknya.

Peribahasa memang begitu penting keberadaannya jika dimanfaatkan dengan baik. Kata-kata yang tidak dimengerti seseorang, membuat dia semakin penasaran dan ingin mencari tau makna dari kata bijak itu.

Orangtua zaman dahulu memang begitu displin, bukan? Dan bukan cuma terhadap anak kandung mereka sendiri, namun para tua-tua dulu juga memang seperti doyan untuk menasihati para kaum muda agar hidup dengan sebaik-baiknya.

Fungsi Amaedola

Peribahasa dari Nono Niha atau orang Nias memang memiliki banyak manfaat dalam mengajarkan kerasnya kehidupan, pergaulan dalam sesama dan menjauhi yang namanya kejahatan.

Memang kosakata dan kata-kata dari Amaedola terlihat susah dimengerti dan rumit untuk di pahami makna aslinya. Namun kalau kamu orang yang tidak malu untuk bertanya, maka kamu pasti akan mengetahui jawabannnya.

Dibalik peribahasa dan pepatah dari Nias ini, terdapat makna yang kaya akan ilmu pengetahuan dalam hidup. Ibaratnya kamu harus berusaha lebih keras agar bisa mendapatkan hasilnya.

Beberapa fungsi amaedola nono niha ialah dirangkum sebagai berikut:
  • Menasihati para kaum muda
  • Sebagai ucapan penghormatan saat upacara adat
  • Membangun tali persaudaraan antar keluarga
  • Memberikan pedoman dalam bertingkah laku
  • Melarang tindakan yang buruk dan jahat
  • Mengajak para masyarakat agar hidup dengan baik dan bersahaja serta rukun
  • Mendekatkan diri dengan orang asing
  • Mewujudkan sikap displin
  • Membuat seseorang menjadi menghargai dan menghormati orang lain
Itulah beberapa fungsi dan manfaat yang bisa didapat dari Amaedola yang seeing diucapkan oleh para orangtua zaman dulu.

Kapan Amaedola Digunakan?

Amaedola adat Nias
Amaedola untuk menasihati anak

Peribahasa atau pepatah yang dari suku Nias ini harus digunakan pada saat yang tepat sob. Jangan menggunakannya secara sembarangan atau kamu akan menerima sanksinya.

Nono niha biasanya menyampaikan dan bercakap-cakap Amaedola ketika ada acara dan situasi-situasi tertentu. Kamu bisa menemukan beberapa contohnya di blog Aekhula. Berikut pembahasannya.

1. Saat Menasihati Seseorang

Amaedola pada umumnya disampaikan secara langsung ketika ingin menasihati atau menegur seseorang yang berbuat salah. 

Jadi saat ada seseorang yang telah berbuat kesalahan, maka orang itu pasti akan dinasihati agar dia tidak mengulangi kesalahannya kembali. Nah... Disinilah peran Amaedola diperlukan. 

Para orangtua bisa saja langsung spontan memberikan beberapa pepatah untuk anak-anaknya dalam menjalani hidup. Begitu sob...

2. Dalam Upacara Adat

Peribahasa Nono Niha ini bisa digunakan dalam acara adat ataupun non-adat. Jika disampaikan dalam upacara adat seperti pernikahan atau kematian, maka penggunaan Amaedola harus lebih ditekankan.

Para Ketua Adat atau suku, tokoh-tokoh masyarakat, serta pejabat penting lainnya, minimal mengetahui beberapa peribahasa daerah Nias ini. Bukan paksaan, namun ini bagaikan peraturan tak tertulis yang memang dilakukan.

Pembicaraan adat menggunakan Amaedola

Orang-orang dengan jabatan tinggi diharapkan dapat memberi nasihat yang baik untuk para generasi selanjutnya lewat penggunaan Amaedola bahasa Nias.

3. Berbicara dengan Ketua Adat

Saat seseorang ingin bertemu dengan tokoh penting masyarakat Nias, ketua adat, ataupun kepala desa, maka orang tersebut wajib menggunakan bahasa yang sopan dan tutur kata yang halus (tidak kasar).

Hal ini sebagai bentuk penghormatan secara tidak langsung dan sebagai tanda bahwa kita menunjukkan sisi positif kepada orang yang lebih tinggi kedudukannya.

4. Percakapan dengan orang yang Dihormati

Selain dari ketua adat, ada juga beberapa orang yang harus dihormati jabatannya. Maksud dari jabatan ini bukanlah seperti kepala atau wakil, melainkan seperti jabatan dalam keluarga suku Nias. 

Misalnya baya (paman), sitenga be'ö (keluarga dekat), uwu (pihak perempuan) dan masih banyak lainnya. Orang-orang seperti inilah yang wajib dihormati oleh seorang yang lain.

Orangtua zaman dulu menggunakan bahasa yang sopan dan tutur kata yang halus untuk berbicara dengan orang orang yang dihormati ini sebagai bentuk penghargaan simbolik.

15 Peribahasa Amaedola Nias yang Wajib Diketahui

Nah akhirnya Anda sampai dipembahasan utama artikel kali ini, yakni 15 contoh peribahasa 'Ono Niha' yang sering diucapkan oleh para orangtua zaman dulu. Berikut beberapa peribahasa tersebut:

15 peribahasa bahasa Nias

1. Akha lö sumange, akha lö böwö.
Na sokhi li no alösö, fehede hulö nidanö.

Terjemahan
Biarlah tidak ada hormat, biar tidak ada bayaran.
Bila tutur kata manis dan halus seperti itu air (maka cukuplah itu).

Maknanya
Perkataan yang enak dan sopan untuk didengar, lebih berharga daripada pemberian.

2. Amuata nifaigi, bua-bua nitöngöni

Terjemahan
Yang dilihat kelakuan (perilaku), yang diingat tingkah laku.

Maknanya
-Seseorang yang pandai berbicara, maka yang diperhatikan ialah apa yang diperbuatnya, bukan apa yang dikatakannya.
- Orang-orang memperhatikan kualitas diri kita lewat dari apa yang kita lakukan, bukan apa yang kita ucapkan.

3. Ritiriti balubalu hötu

Terjemahan
"Riti-riti" (alat musik yang bergemerincing) dibunyikan untuk menutupi bunti kentut.

Maknanya
Seseorang yang melakukan suatu tindakan atau alat untuk menutupi kesalahannya atau hal yang menjadi kelemahannya.

4. Sanörö idanö abasö gahenia

Terjemahan
Orang yang melewati air (sungai) pasti basah kakinya

Maknanya
-Seseorang yang mengerjakan sesuatu pasti akan mendapat rezekinya.
-Seseorang yang melakukan suatu hal pasti mendapat akibatnya (baik maupun buruk)

5. Hulö harita olifu ia guli nia

Terjemahan
Seperti kacang lupa kulitnya

Maknanya
Seseorang yang sukses melupakan orang-orang yang telah mendukungnya (membantunya) selama ini.

6. Lö modögö geu na le angi

Terjemahan
Tidak akan bergoyang kayu jika tidak ada angin

Maknanya
Semua hal yang terjadi pasti ada penyebabnya (penjelasannya)

7. Nifemanga mao nihene singa

Terjemahan
Seperti kucing makan, dimulai dari pinggir secara berkeliling.

Maknanya
Seseorang yang bekerja dengan pelan tapi teratur akan menghasilkan ketuntasan (kesuksesan).


8. Ha ba mbowo do'i malu laosi.
Ha ba mbowo ndruria malu mbögi.

Terjemahan
Hanya sewaktu pohon To'i (do'i) berbunga kancil berburu.
Hanya sewaktu durian berbunga kelelawar berburu.

Maknanya
Hanya ketika ada daya tarik (keinginan), seseorang itu baru mengerjakan sesuatu dengan sungguh-sungguh (bersemangat).

9. Bulu mbala hili, bulu mbala ndraso
Bali-bali lelau he zami he zafeto

Terjemahan
Daun pepaya gunung, daun pepaya tanah datar
Lidahmu memilih mana yang manis, mana yang pahit

Maknanya
Ada seseorang yang mendengar banyak saran, namun keputusan akhir terletak pada hati nuraninya sendiri untuk memilih mana yang tepat.

10. Idanö ba gatua, idanö ba lumö
Isindroi sangenanö, ibadu sowökhi tödö

Terjemahan
Air di hutan, air yang terlindung bayang-bayang
Orang yang bijak memperhatikannya terlebih dulu baru minum, tetapi orang haus langsung meminumnya

Maknanya
Orang yang bijak sangat hati-hati dalam mengambil tindakan. Tapi orang yang sangat membutuhkan sesuatu langsung bertindak tanpa berpikir panjang.

11. Andrö alua gowasa, andrö alua dome.
Me no sara dödöra ndra matua ndra alawe.

Terjemahan
Itulah penyebab pesta bisa terlaksana, itulah sebabnya para tamu datang.
Sebab laki-laki dan perempuan telah sepakat.

Maknanya
Dikatakan bahwa suatu rencana akan tercapai bila sudah ada keberhasilan kesepakatan antar semua pihak yang ada.

12. Böi fahoi gambala, ba böi fahoi dufo
Faböi oroma nösi wa'angao

Terjemahan
Jangan singkapkan selimut, jangan singkapkan tikar
Agar jangan nampak badan yang begitu kurus

Maknanya
Janganlah suka membuka rahasia kelemahan seseorang, karena dia akan mendapat malu atau menjadi tersinggung (marah).

13. Buaya matua, hiu sama'ele.
Simanga asu si mate, afökha sondröni ahe

Terjemahan
Buaya jantan, hiu yang suka pamer (sombong)
Dia pemakan bangkai anjing, Iblis penarik kaki

Maknanya
Memperingatkan bahwa untum tetap dan selalu berhati-hati dalam hidup ini. Sebab banyak orang yang sudah ketinggalan, akan melakukan kejahatan untuk menyusahkan orang yang sudah maju.


14. Afatöla zi walu, afatöla zese
Awai nitou'ö me mube'e woha woha gafore

Terjemahan
Patahan si walu, patahan sese.
Tepat sekali sewaktu ditempatkan pada mata batang pengukur

Maknanya
Cara pengambilan keputusan yang tepat datang dari usaha yang baik.

15. So wogati mbawa na aekhu, so wogati luo na atoru

Terjemahan
Ada pengganti bulan kalau terbenam, ada pengganti matahari jika terbenam
*Maksudnya ada lampu

Maknanya
Jangan cepat putus asa dalam melakukan sesuatu. Akan selalu ada jalan lain untuk mengejar kesuksesan.


Itulah daftar 15 peribahasa atau Amaedola bahasa Nias yang wajib kamu ketahui terjemahan dan maknanya.

Kalau kamu ingin mengetahui tentang Amaedola lainnya, kamu bisa membacanya lewat buku 'Amaedola Nono Niha' yang dikumpulkan, diterjemahkan dan ditulis maknanya oleh Pdt. Dal. Zendrato, STh.

Saya mempunyai bukunya disini, Anda bisa menghubungi saya jika ingin melihat dan membeli bukunya.

Terimakasih buat bapak/ibu pendeta yang sudah berbagi ilmunya dan sudah berusaha keras untuk mempertahankan salah satu budaya Nias ini. Kiranya Allah Bapa memberi berkat yang berkelimpahan atas perjuangan kalian.

Kesimpulan

Amaedola sangat penting keberadaannya dalam memberikan pelajaran sosial, tentang pergaulan maupun kehidupan untuk para anak-anak, remaja dan pemuda di zaman dulu.

Ini adalah karya sastra yang bisa dibilang menjadi warisan leluhur Nias yang harus selalu dijaga dan dihormati keberadaannya. Sebagai ono niha zaman sekarang, kamu harus bangga dan tetap melestarikan semua budaya Nias ini.

Oh iya, jangan ragu atau malu jika kamu memiliki pertanyaan seputar hal-hal yang berkaitan dengan Pulau Nias. Kamu bisa kok menuliskannya di kolom komentar biar aku bisa membalasnya. Terimakasih, Ya'ahowu!

Artikel Terkait:


Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama